Jakarta – Tano Aura menandai pengujung 2025 dengan merekam lagu baru “Memory Luka.” Lagu ini simbol perjalanan musiknya yang makin matang sekaligus reflektif. Tano Aura selama ini dikenal dengan gaya musik yang memadukan pop soul dan balada.
Penyanyi kelahiran Depok, Jawa Barat, ini menghadirkan sentuhan harmonisasi unik dari notasi-notasi tak lazim. Eksplorasi liar terhadap pilihan sound anti-mainstream, menjadikan warna musik Tano Aura berbeda dari penyanyi lain.
Namun, dalam lagu baru “Memory Luka,” Tano Aura mencoba lebih kompromi terhadap pendengar. Ia menampilkan aransemen lebih lembut, komposisi lebih ramah di telinga, tanpa meninggalkan ciri khas melankolis yang telah melekat padanya.
“Perpaduan antara kesederhanaan dan kedalaman menjadikan lagu ini terasa personal, namun tetap universal dalam pesan yang ingin disampaikan,” kata Tano Aura, yang menulis sendiri lagu “Memory Luka.”
Kehilangan Kekuatan
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz, Tano Aura, menjelaskan, “Memory Luka” berangkat dari pengalaman pribadi yang dituangkan ke dalam karya musik yang jujur dan emosional.
“Liriknya mengisahkan seseorang yang kehilangan kekuatan untuk bangkit dari trauma dan luka mendalam. Melalui lagu ini, saya mengajak pendengar merasakan setiap luka memiliki ruang untuk diterima, bukan ditolak atau dilupakan,” ujarnya.
Kejadian Mistis?
Kuncinya, dalam pandangan Tano Aura, dimulai dengan berani jujur pada diri sendiri terkait luka yang dirasa hingga akhirnya sadar bahwa semua orang berhak bahagia. Ia lalu mengenang proses pembuatan lagu yang diwarnai kejadian mistis.
“Sempat mengalami kejadian mistis yang tak bisa dijelaskan secara logika. Pengalaman yang justru memperkuat emosi dalam menyelesaikan lagu ini,” ungkap Tano Aura tanpa berkenan menguak detail kejadian.
Didengar dan Dirasa
Berkaca pada pengalaman, ia makin percaya bahwa setiap karya memiliki jiwanya sendiri. “Memory Luka” salah satu bentuk manifestasi perjalanan batin yang paling dalam. Kini lagu tersebut telah hadir di berbagai platform musik digital.
“Saya ingin lagu ini tak hanya didengar, tetapi juga dirasakan sebagai pengingat bahwa tiap luka hati yang tersisa, menyimpan kenangan yang membentuk siapa kita hari ini,” Tano Aura mengakhiri.
